Minggu, 13 Maret 2011

SITUS SITUS BERMANFAAT

Google Earth

Google Earth merupakan sebuah program globe virtual yang sebenarnya disebut Earth Viewer dan dibuat oleh Keyhole, Inc.. Program ini memetakan bumi dari superimposisi gambar yang dikumpulkan dari pemetaan satelit, fotografi udara dan globe GIS 3D. Tersedia dalam tiga lisensi berbeda: Google Earth, sebuah versi gratis dengan kemampuan terbatas; Google Earth Plus ($20), yang memiliki fitur tambahan; dan Google Earth Pro ($400 per tahun), yang digunakan untuk penggunaan komersial.

Pengenalan

Awalnya dikenal sebagai Earth Viewer, Google Earth dikembangkan oleh Keyhole, Inc., sebuah perusahaan yang diambil alih oleh Google pada tahun 2004. Produk ini, kemudian diganti namanya menjadi Google Earth tahun 2005, dan sekarang tersedia untuk komputer pribadi yang menjalankan Microsoft Windows 2000, XP, atau Vista, Mac OS X 10.3.9 dan ke atas, Linux (diluncurkan tanggal 12 Juni 2006) dan FreeBSD. Dengan tambahan untuk peluncuran sebuah klien berbasis update Keyhole, Google juga menambah pemetaan dari basis datanya ke perangkat lunak pemetaan berbasis web. Peluncuran Google Earth menyebabkan sebuah peningkatan lebih pada cakupan media mengenai globe virtual antara tahun 2005 dan 2006,[3] menarik perhatian publik mengenai teknologi dan aplikasi geospasial.

Globa virtual ini memperlihatkan rumah, warna mobil, dan bahkan bayangan orang dan rambu jalan. Resolusi yang tersedia tergantung pada tempat yang dituju, tetapi kebanyakan daerah (kecuali beberapa pulau) dicakup dalam resolusi 15 meter.[4] Las Vegas, Nevada dan Cambridge, Massachusetts memiliki resolusi tertinggi, pada ketinggian 15 cm (6 inci). Google Earth memolehkan pengguna mencari alamat (untuk beberapa negara), memasukkan koordinat, atau menggunakan mouse untuk mencari lokasi.
Berkas:Jakarta - Monumen Nasional.jpg
Monumen Nasional dilihat dengan 3d Building salah satu fitur Google Earth

Google Earth juga memiliki data model elevasi digital (DEM) yang dikumpulkan oleh Misi Topografi Radar Ulang Alik NASA. Ini bermaksud agar kita dapat melihat Grand Canyon atau Gunung Everest dalam tiga dimensi, daripada 2D di situs/program peta lainnya. Sejak November 2006, pemandangan 3D pada pegunungan, termasuk Gunung Everest, telah digunakan dengan penggunaan data DEM untuk memenuhi gerbang di cakupan SRTM.

Banyak orang yang menggunakan aplikasi ini menambah datanya sendiri dan menjadikan mereka tersedia melalui sumber yang berbeda, seperti BBS atau blog. Google Earth mampu menunjukkan semua gambar permukaan Bumi. dan juga merupakan sebuah klien Web Map Service. Google Earth mendukung pengelolaan data Geospasial tiga dimensi melalui Keyhole Markup Language (KML).

Google Earth memiliki kemampuan untuk memperlihatkan bangunan dan struktur (seperti jembatan) 3D, yang meliputi buatan pengguna yang menggunakan SketchUp, sebuah program pemodelan 3D. Google Earth versi lama (sebelum Versi 4), bangunan 3d terbatas pada beberapa kota, dan memiliki pemunculan yang buruk tanpa tekstur apapun. Banyak bangunan dan struktur di seluruh dunia memiliki detil 3D-nya; termasuk (tetapi tidak terbatas kepada) di negara Amerika Serikat, Britania Raya,[6] Irlandia, India, Jepang, Jerman, Kanada, Pakistan dan kota Amsterdam dan Alexandria.[7] Bulan Agustus 2007, Hamburg menjadi kota pertama yang seluruhnya ditampilkan dalam bentuk 3D, termasuk tekstur seperti facade. Pemunculan tiga dimensi itu tersedia untuk beberapa bangunan dan struktur di seluruh dunia melalui Gudang 3D Google[8] dan situs web lainnya.

Mode Sky

Pada versi 4.2, diluncurkan pada 22 Agustus 2007, Google Earth menambah sebuah peralatan Sky untuk melihat gambar bintang dan luar angkasa.[9] Google Sky dibuat oleh Google melalui kerjasama dengan Institut Pengetahuan Teleskop Luar Angkasa di Baltimore, pusa operasi Hubble. Dr. Alberto Conti dan pembuatnya Dr. Carol Christian dari Institut Pengetahuan Teleskop Luar Angkasa, merencanakan untuk menambah gambar publik mulai 2007,[10] juga gambar berwarna dari semua data arsip dari Kamera Hubble untuk Survei. Gambar terbaru Hubble akan dimasukkan dalam program Google Sky setelah diambil. Fitur baru seperti data multi-panjang, posisi satelit besar dan orbitnya juga sumber pengetahuan akan disediakan ke komunitas Google Earth dan juga melalui situs web untuk Sky milik Christian dan Conti. Juga yang terlihat pada mode Sky adalah konstelasi, bintang, galaksi dan animasi yang memperlihatkan orbit planet. Sebuah tambahan transien luar angkasa Google Sky, menggunakan protokol VOEvent, disediakan oleh kerjasama dengan VOEventNet.



Wikipedia

Wikipedia adalah proyek ensiklopedia multibahasa dalam jaringan yang bebas dan terbuka, yang dijalankan oleh Wikimedia Foundation, sebuah organisasi nirlaba yang berbasis di Amerika Serikat. Nama Wikipedia berasal dari gabungan kata wiki dan encyclopedia. Wikipedia dirilis pada tahun 2001 oleh Jimmy Wales dan Larry Sanger, dan kini merupakan karya referensi paling besar, cepat berkembang, dan populer di Internet.Proyek Wikipedia bertujuan untuk memberikan ilmu pengetahuan manusia.

Keistimewaan Wikipedia adalah selain menyajikan informasi yang biasa ditemui di dalam sebuah ensiklopedia, Wikipedia juga memuat artikel-artikel yang biasanya ditemukan di dalam almanak, majalah spesialis, dan topik-topik berita yang masih hangat. Banyak orang yang menggunakan Wikipedia ini untuk menyelesaikan tugas dan pekerjaan rumah.

Wikipedia berawal sebagai projek sampingan Nupedia, ensiklopedia bebas daring yang artikelnya ditulis oleh para ahli. Larry Sanger, yang mendirikan Nupedia bersama Jimmy Wales, melontarkan ide mengenai ensiklopedia berbasis wiki pada 10 Januari 2001 di milis Nupedia. Kemudian pada 15 Januari 2001, Wikipedia secara resmi diluncurkan.


Kaskus

Ini forum Indonesia yang tercinta gan ....
Kaskus adalah situs forum komunitas maya terbesar dan nomer 1 Indonesia dan penggunanya disebut dengan Kaskuser.[1][2][3] Kaskus lahir pada tanggal 6 November 1999 oleh tiga pemuda asal Indonesia yaitu Andrew Darwis, Ronald Stephanus, dan Budi Dharmawan, yang sedang melanjutkan studi di Seattle, Amerika Serikat. Situs ini dikelola oleh PT Darta Media Indonesia.[4][5] Anggotanya, yang berjumlah lebih dari 2.527.082 member, tidak hanya berdomisili dari Indonesia namun tersebar juga hingga negara lainnya. Pengguna Kaskus umumnya berasal dari kalangan remaja hingga orang dewasa.

Kaskus, yang merupakan singkatan dari Kasak Kusuk,[5] bermula dari sekedar hobi dari komunitas kecil yang kemudian berkembang hingga saat ini. Kaskus dikunjungi sedikitnya oleh 600 ribu orang, dengan jumlah page view melebihi 15.000.000 setiap harinya. Hingga saat ini Kaskus sudah mempunyai lebih dari 280 juta posting.

Menurut Alexa.com, pada bulan Desember 2010 Kaskus berada di peringkat 251 dunia dan menduduki peringkat 6 situs yang paling banyak dikunjungi di Indonesia.

FACEBOOK


Facebook adalah sebuah layanan jejaring sosial dan situs web yang diluncurkan pada Februari 2004 yang dioperasikan dan dimiliki oleh Facebook, Inc. Pada Januari 2011, Facebook memiliki lebih dari 600 juta pengguna aktif. Pengguna dapat membuat profil pribadi, menambahkan pengguna lain sebagai teman dan bertukar pesan, termasuk pemberitahuan otomatis ketika mereka memperbarui profilnya. Selain itu, pengguna dapat bergabung dengan grup pengguna yang memiliki tujuan tertentu, diurutkan berdasarkan tempat kerja, sekolah, perguruan tinggi, atau karakteristik lainnyaa. Nama layanan ini berasal dari nama buku yang diberikan kepada mahasiswa pada tahun akademik pertama oleh administrasi universitas di AS dengan tujuan membantu mahasiswa mengenal satu sama lain. Facebook memungkinkan setiap orang berusia minimal 13 tahun menjadi pengguna terdaftar di situs ini.

NATIONAL GEOGRAPHIC

Yayasan National Geographic didirikan di Amerika Serikat pada tanggal 27 Januari 1888 oleh 33 orang yang tertarik meningkatkan pengetahuan geografi mereka. Gardiner Greene Hubbard menjadi presiden pertama dan kemudian digantikan oleh menantunya, Alexander Graham Bell. Yayasan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan umum tentang geografi dunia dan pada akhirnya mensponsori penerbitan majalah bulanan National Geographic.

National Geographic saat ini telah terbit di 60 negara dalam 30 bahasa dengan oplah lebih dari 9,5 juta eksemplar per bulan.

National Geographic Indonesia

National Geographic Indonesia diresmikan pada tanggal 28 Maret 2005 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang disaksikan oleh pimpinan Kelompok Kompas Gramedia, Jakob Oetama. Majalah ini pertama kali diterbitkan pada bulan April 2005 oleh Gramedia Majalah.

Kegiatan

  • Fotografi Laut Dalam

Sebelum resmi diluncurkan, National Geographic Indonesia mengadakan presentasi dan diskusi foto bertema Fotografi Laut Dalam bersama Emory Kristof, fotografer National Geographic pada tanggal 24 Januari 2005. Kegiatan ini lalu dilanjutkan dengan pameran rangkaian foto karya Emory di Gedung Arsip Nasional.

  • Pameran Arkeologi

Usai peresmian di Gedung Arsip Nasional, Jakarta, National Geographic Indonesia mengadakan pameran arkeologi Indonesia. Acara yang digelar pada 29 Maret-3 April 2005 diakhiri dengan presentasi dan pemutaran film orang kerdil (Homo floresiensis) dari Flores, Nusa Tenggara Timur oleh tim peneliti dari Pusat Penelitian Arkeologi Nasional dan Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia.

  • Pameran Foto Cheng Ho

National Geographic Indonesia turut ambil bagian dalam Peringatan 600 Tahun Perjalanan Laksamana Cheng Ho yang dipusatkan di Semarang, Jawa Tengah. Selama lima hari, 37 Agustus 2005, diadakan Pameran Foto Cheng Ho karya Michael Yamashita, fotografer National Geographic yang mendapat penugasan untuk membuat foto napak tilas sang laksamana yang digelar di PPRP Semarang.

Pada tanggal 4 Agustus 2005 malam, Menteri Kebudayaan dan Pariwisata, Jero Wacik, dan Menteri Perindustrian dan Perdagangan, Marie Elka Pangestu, berkesempatan membuka dan menyapa sang fotografer yang kebetulan tengah singgah dalam rangka penelusuran jejak sejarah Cheng Ho bersama awak National Geographic Television. Selepas pembukaan, Mike menampilkan presentasi fotografi yang diikuti dengan antusisas oleh ratusan anggota National Geographic Society di Indonesia.

Melanjutkan sukses serupa di Bangka dan Semarang, pameran foto liputan Cheng Ho dilanjutkan ke Sasana Budaya Ganesha, Institut Teknologi Bandung, Jawa Barat. Setelah itu, pameran diboyong ke Jakarta, Surabaya, dan Medan.

  • Penelitian Orang Pendek di Kerinci

Sejak 22 September 2005, Dr. Peter U Tse, penerima hibah Expedition Council National Geographic Society, melakukan penelitian tentang orang kerdil di Kerinci, Jambi selama dua tahun. Bersama timnya, Dr. Tse memasang kamera perangkap dalam rangkaian penelitian untuk membuktikan keberadaaan misteri yang belum juga terkuak hingga kini. Pada hari pertamanya di Sungaipenuh, Dr. Tse dan tim, yang diikuti pula National Geographic Indonesia, mendapat sambutan hangat dari Bupati Kerinci, H. Fauzi Siin.

  • Teleskop Antariksa Spitzer

Menyambut liputan keunggulan Teleskop Antariksa Spitzer, National Geographic Indonesia menggelar presentasi di planetarium dan observatorium milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada tanggal 17 Desember 2005. Bambang Hidayat, salah seorang dewan pakar majalah ini, dan Widya Sawitar dari planetarium mengajak 500 pendaftar terawal dari anggota National Geographic Society untuk mendalami teleskop yang mengungkap tempat kelahiran bintang-bintang.

  • Rock Art Exhibition 2006

National Geographic Indonesia membuka mata masyarakat Indonesia dengan gelaran Rock Art Exhibition 2006. Acara di awal tahun 2006 ini digelar di tiga kota, Jakata, Balikpapan, dan Sangatta, Kalimantan Timur. Acara ini didukung penuh oleh PT Kaltim Prima Coal serta dibantu oleh beberapa institusi, seperti Balai Arkeologi Kalimantan, Himpunan Kegiatan Speleologi Indonesia (HIKESPI), Le Kalimantanthrope, dan PP Seni Rupa Institut Teknologi Bandung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar